22 July 2010

JER(U)K

Orang-orang asing. Berbau alkohol. Bukan perpaduan yang menyenangkan.
"Dimana jeruk yang kuletakkan di atas meja?" aku bertanya.
 Orang-orang asing itu menatapku.
"Sudah kami makan," jawab mereka serempak.Aku mengangguk, mengambil tempat duduk membelakangi mereka. Kuselonjorkan tubuhku dan aku menaikkan kakiku ke bangku. Kepalaku sakit, maka tak lama aku pun tertidur. Toleransiku pada alkohol menurun pesat belakangan ini. Saat aku terbangun, aku menatap sebuah jeruk di atas meja di hadapanku. Kumakan. Rasanya masam. Orang-orang asing itu berbau alkohol itu menghampiriku. 
"Dimana jeruk yang kami taruh di atas meja?" tanya mereka serempak.

11 July 2010

Satu Hati Di Bali

Kamar gelap.
Raung kendaraan terdengar sayup.
Tiupan kipas angin turut membungkus.
Menghembus anak-anak rambut.
Siluet burung-burung kertas di jendela,
Kura-kura mengintip dari cangkangnya.
Kenapa begitu sunyi?
Tak ada yang harus dilakukan disini.
Tapi kenapa kaki enggan pergi?
Padahal kau sudah jauh pergi.
Di Bali, di Bali
Mengaduh eksistensi dan hati.
Namun aku seolah menanti.
Bunyi nyaring pagar di buka,
Langkah menaiki tangga,
Pintu terbuka dan wajah yang kurindukan menyapa.
Membentang tangan dalam rangkulan.