11 July 2010

Satu Hati Di Bali

Kamar gelap.
Raung kendaraan terdengar sayup.
Tiupan kipas angin turut membungkus.
Menghembus anak-anak rambut.
Siluet burung-burung kertas di jendela,
Kura-kura mengintip dari cangkangnya.
Kenapa begitu sunyi?
Tak ada yang harus dilakukan disini.
Tapi kenapa kaki enggan pergi?
Padahal kau sudah jauh pergi.
Di Bali, di Bali
Mengaduh eksistensi dan hati.
Namun aku seolah menanti.
Bunyi nyaring pagar di buka,
Langkah menaiki tangga,
Pintu terbuka dan wajah yang kurindukan menyapa.
Membentang tangan dalam rangkulan.


Kisah lampau, hampir dua tahun yang lalu. 
Namun impresi tetap bertalu.

1 comment:

  1. Kau datang......

    Kekasih menyentak di belakangku
    dan menyentuh tanganku sekarang
    tiba tiba aku hilang diri
    dan tubuhku meledak
    aku bukan sekali
    tetapi pemabuk yang ribuan kali sekarang
    aku jadi gila total dan edan sungguh
    kini aku hanya bisa memuja
    mereka yang gila dan edan...

    ReplyDelete