16 October 2010

Di Matraman

Kucing bermata kelabu naik kereta.
Duduk, ia membuang muka menghadap linear acak akibat gerak kereta.
Angin meniup mata kelabu Si Kucing sampai kantuk.

---

Kereta laju melewati sebuah stasiun.
Dari jendela kereta, Kucing bermata kelabu melihatmu memasuki pintu sebuah gerbong kereta.
Dari sekian detik yang tersedia, kucing bermata kelabu memotret soraksorai kerumunan yang menghantarmu.
Soraksorai; harapan dan beban yang mengecup bahumu.
Ah, itu hanya desau Si Kucing bermata kelabu.
Kucing bermata kelabu tidak pilu, tidak pula sendu.

Hanya berharap, entah di stasiun mana, tidak menemukanmu seperti batu.


So now you're married and i'm drunk. 
What a joy of life!

1 comment: