25 April 2009

Lahirnya Tuan Pelangi (Rayu-Rayuan Kami)


malam, tanpa bintang. tanpa bulan, hanya gerimis berderai. aku meniti kaki langit, berharap di ujung sana berdiri kamu dengan senyum sendu itu. berdiri kamu mengulurkan tangan padaku, berdiri kamu, membawa pelangi..



tak kukantongi itu pelangi.
tapi kalau kau mau, mari bangun perahu.
buat arungi langit hitam.
siapa tahu bersembunyi di baliknya bintang dan bulan.
pelangi bernyanyi lagu kahyangan.


itu dia sang pelangi !! kau benar, bersembunyi di bilik sepi. tapi temaram cantiknya takkan menepi... aku terpikat pada pelangi, walau saat datang matahari asa pun pergi.. maukah kau menemani?


aku membuntuti dari belakang.
memotret dengan mata.
supaya nanti kalau pelangi pergi, masih ada sisa caya menari di kepala..



redup sudah.
bias-biasnya memercik, dingin laksana embun. kutolehkan kepala, menyaksikan kerlap baru yang kau torehkan di matamu, di kepalamu.. warna warni indahnya. terima kasih sudah menjadi pelangi bagiku..


memang sudah niatku menjadi pelangi di setiap hati.
tapi kadang tak semua mengerti.
thanks for understanding me..



aku ingin menjadi pelangi,
agar aku bisa melipur duka kawan tak berperi.. aku ingin menjadi pelangi, agar hati pun kian berseri.. aku ingin menjadi pelangi, karena kamu.. ajarkan aku menjadi pelangi.


menjadi pelangi adalah ketika kau merangkai warnamu sendiri tanpa terpengaruh terik matahari atau basah hujan.
tapi hati-hati, kadang matahari iri dan hujan terlalu pongah untuk mengerti!

No comments:

Post a Comment