26 April 2009

Malam. Kereta.

















Kereta baru datang pukul sembilan.
Betapa bosan memukulku habis-habisan. Mana bulan penuh? Pingin rasanya kuculik biar memar keruh jadi luruh...


Pejamkan mata.



Nanti gelap makan semua!
Belum saatnya.


Ya, pejamkan mata.
Mungkin langit hitam akan meminjamkan kekasih hatinya itu.
Mungkin tawa dan suka akan terbit menggantikan mentari di stasiun tua,
dimana dirimu menggantungkan malam di kereta.



Kekasih, kekasih..
Mata sudah mengatup penuh tertutup. Tapi apa ujung sana? Gelap jawabnya. Mungkin harap cuma ilustrasi remuknya jiwa!

No comments:

Post a Comment